Minggu, 13 November 2011

Malang yang Hampir Hilang

Duduk di runag tamu ini, sekedar melepas lelah rutinitas hari ini. Ahh, sudah bulan Mei.. Kulirik kalender di depanku. Kalender yang tak ada warna merahnya selama satu tahun. Yahm hari libur identik dengan tanggal merahnya. Tapi untuk kalenderku yang satu ini, yang tertera hanya tanggal orange yang jatuh setiap hari minggu dan hari libur nasional. Bukan apa-apa, itu hanya karena design kalendernya saja yang dari awal sudah begitu apa adanya, hehehe...

Yess, dua tiket sudah ditanganku. Soekarno Hatta - Abdurrahman saleh Airport. Tiket Pulang pergi dua bandara tersebut bakalan aku pakai 28 hingga 30 mei 2010.. Yipiee, so two weeks again, we'll meet soon hunn... ....Yup, ini cerita sekitar setahun lalu. 2011 silam, baru sempet buka-buka memori otak yang sudah luber kepenuhan. Sayang kalau mau di delete begitu saja. Sebelum di re install ulang, dituangkan dalam sebuah tulisan. Mudah-mudahan bisa jadi cerita, terus dibukuin, terus jadi penulis beneran (mulai berkhayal...)



jadi ingat siang itu, dua minggu sebelum keberangkatan. "duk...duk...duk..", langkah kaki bergema ketika kunaiki anak tangga. Wow, suaranya padahal langkah sudah aku pelankan... (Ingat saja gaya penerima bendera di istana negara saat tujuhbelasan). "Siang pak, Maaf ganggu", kata ku pada bapak boss. "Kenapa Rik?", jawabnya. Dengan cengengesan but without ingusan aku pn berujar, 'jadi ya pak ijinnya tanggal 29 ntr, sehariiiiii aja pak. habis itu ga' ijin-ijin lagi".. yah itulah gaya ijin memelas versi ku. Lebih tepatnya merayu dengan rayuan pulau kelapa beserta pantai-pantainya. "hmm, lait nanti ya rik", jawab si bapak boss. dengan sigap, cepat, dan cekat langsung ku jawab, "yahhhh, napak maksudnya pengen minta ijin dari sekarang masalahnya tiket burung besinya takut naik., Pak ijin ya pakkkkkk..."Lemasssssss...suasana jadi sunyi mencekam, tak ada angin, dingin tapi begitu bapak boss bilang, "Ya sudah, satu hari saja ya.."susana langsung hangat, senyumku lebar..mengalahkan senyum standar service execelent. rasanya ingin kuloncati anak-anak tangga agar langsung ke bawah, ohhh, tapi tidak bisaa, tak sebegitunya euphoria. hahahaha...



Dua minggu setelah kejadian itu, 27/05/2010 Kamis ini, busyet jam 5 baru sampai rumah, setelah berpacu sama waktu. Yups, malam ini harus, kudu, must berangkat ke ibukota negara. Karena si burung besi akan take off dari Soekarno Hatta jam 13.00 menuju bandara Abdurrahman Saleh dengancatatan no delay. berbekal uang saku secukupnya, yang penting bisa jalan-jalan, bayar penginapan, sama beli oleh-oleh berangkatlah diriku di antar dengan papakurobo (sebutan untuk papaku)


Fiuhh, perjalanan semalam membuatku lapar. Alhasil, terpancing juga denganroti-roti asing di bandara setelah 3 jam tegambuy (istilah buat menunggu kelamaan versi bahasa lampung). Olah, tiga biji cake ini aja harganya mencekik leher. Tapi kalau ga' beli bisa-bisa ane kelafaran..


1st flight.. No delay...


Alhamdulilah, tiba akhirnya di kota ini. Sejuknya memuluk diri seolah menenangkan hati yang degupannya tak berirama lagi. Segera ku pencet tuts-tuts hape jadulku mencari satu nama dan tak lama terdengar sahutan diseberang sana. "Udah dimana?"..."Udah sampe bandara", jawabku. "ya udah kamu naik taksi bandara aja ya. bialng aja tempatnya". Oke, tanpa ba bi bu, aku langsung mengambil tas, dan barang bawaan menuju pintu luar. Disiplin, pertama kali aku liat tata cara taksi bandara disini. Taksi-taksi disini terkoordinir dengan baik, tidak rebutan. Dan sekarang aku sudah berdiri di depan loket taksi bandara, ku sebutkan nama sebuah tempat lalu ku keluarkan satu lembar 50ribuan dan sepuluh ribuan. Hmm, murah untuk ukuran taksi bandara.



Yipiee, setelah menempuh perjalanan kurang lebih 40 menit, kulihat wajah pangeran berkudaku. Second day, May 29th 2010 Kau munculkan wajahmudari balik pintu. Ayo siap-siap kita ke alun-alun. Jempol dan telunjukku ku satukan dan kubuat angka nol besar. segera ku tutup pintu dengan senyuman lebar dan 40 menit kemudian aku temui pangeran berkudaku di lobby penginapan. Menu Pertama, Nggak salah lagi, baksp malang asli kota ini. Hmm serupa tapi tak sama. Banyak bedanya...Hahaha. Mankok pertamaku habiskan dengan semangat, mangkok kedua mulai tam[ak kelelahan, hingga akhirnya ku sodorkan kepada pangeran berkudaku, ahh cukup kenyang saat ku liah wajahmu pangeran berkudaku. Hahay...


Yess, after that, kita hunting oleh-oleh. yayaya, satu kota pia asli khas kota ini yang paling enak ini pun aku tenteng pulang.

Jam 18.30 waktu setempat, Wah udah gelap. Sebentar lagi isya terus pangeran berkudaku pasati akan tiba. Menjemputku dengan kereta kudanya (baca=motor mahasiswa) untuk membawaku menuju makan malam terindah. Oke, dibawah remang-remang malam, tak ada lilin tak ada obat nyamuk bakar, kami duduk di sebuah angkringan. Hoe special dinner tonight. So romantic, sayang besok sudah pualng (bayangkan wajah sedih)


Malam ini, malam terakhir bagi kita. Untuk mencurahkan rasa rindu di dada... .


third day, its time to go...

Busyet, cepet amat waktu..Tiket mahal-mahal cuman dihabiskan dalam tiga hari. Sayangnyaa...tapi apa mau dikata, janji telah dipegang aku harus kembali menuju senin. Lagipula, kalau lama-lama, nanti keluarga mengira gw ada apanya atau apa adanya lagi. Berabe juga, pulang-pulang ntar langsung dikawinin. hahaha...

10.00... Diantar sampe depan, sedih..wajah tegar ku tunjukkan. Wajah senyuman kau tampakan..semangat sayang, ku tunggu kepulangan liburan akan datang, Jemput aku untuk kembali ke kota ini lagi, dengan status berbeda dan selalu bersama setiap hitungan jam alias sudah halal..

Begitulah 3 hari dilewatkan. tapi jangan berburuk sangka, karena bagi yang berburuk sangka akan menjadi buruk rupa. Berpergian bukan dengan muhrimnya jangan sering-sering ya. Kenapa, karena kata neenk itu berbahaya. jangan dikira, keberangkatanku ke kota ini langsung di acc begitu saja, ada dialog yang begitu alot dan peringatan-peringatan keras. Dont worry be happy, kami beli kercayaan itu dengan harga paling mahal. so, apa mungkin akan kmai obral dengan harga sangat murah sudah itu ditambah diskonan pula? Ya engak lah, rugi neneng mang....

Bandar lampung, 14 November 2011 Ditempat kerja daripada bengong lebih baik nulis. Mumpung lagi ada ide dan inet kantor gratisan.. NB: Sekedar info, 3 minggu kemarin aku baru pulang lho dari Kota ini lagi. Tapi dengan status berbeda tentunya, senanggggg
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar